EDISI 83

mei 17

"Jangan Tunggu Kaya Untuk Bersedekah,Sebaliknya" Bersedekahlah Untuk Membuka Pintu Rezeki & Harta...

Sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah buka pintu rezeki. Nabi s.a.w. bersabda kepada Zubair bin al-Awwam: “Hai Zubair, ketahuilah bahwa kunci rezeki hamba itu ada di Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, niscaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, niscaya Allah menyedikitkan baginya.” H.R. ad-Daruquthni dari Anas r.a.

Sedekah digandakan 700 kali ganda.
Fadhilah bagi orang yang bersedekah amat besar sebagai mana terdapat keterangan di dalam al-Quran dan hadits. Jika kita amati ayat al-Quran berikut, kita akan dapat mengira bahawa sekurang-kurangnya setiap harta yang dikeluarkan ke jalan Allah akan dibalas dengan perkiraan melebihi 700 kalinya. Selain itu, mereka dijanjikan dengan kehidupan yang mudah:
Allah Ta’ala berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki . Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui” . (Al Baqarah (2) : 261)

Allah Lipat-gandakan Ganjaran orang yang Bersedekah.
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki mahupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

Rezeki dimurahkan Allah s.w.t.
Firman Allah s.w.t.: “Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, pasti akan ditunjuki kepada mereka jalan keluar. Dan diberi rezeki kepada mereka daripada jalan yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupi baginya”. (At-Talaq:2-3)
Di dunia, mereka yang bersedekah akan dimurahkan rezeki oleh Allah dalam kehidupannya. Faedah ini dijelaskan oleh Jabir Abdullah katanya: “Rasulullah berucap kepada kami, sabdanya: Wahai umat manusia, bertaubatlah kepada Allah sebelum kamu mati dan segeralah mengerjakan amal salih sebelum kamu sibuk (dengan yang lain), dan jalinkanlah hubungan di antara kamu dengan Tuhan kamu dengan sentiasa mengingatinya (berzikir) dan banyakkan bersedekah secara bersembunyi atau terang-terangan, niscaya kamu diberi rezeki yang banyak, diberi kemenangan (terhadap musuh) dan digantikan dengan apa yang kamu dermakan itu dengan balasan yang berganda-ganda.” (Hadis riwayat Ibnu Majah)


Keberkahan Dalam Rezeki.
Kekayaan tidak membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya  keberkahan, harta / rezeki yang sedikit akan dirasakan seolah-olah banyak dan mencukupi. Sebaliknya tanpa keberkahan

akan dirasakan sempit dan susah meskipun banyak harta.

Kaya Jiwa
Kekayaan bukanlah sesuatu yang harus diidam-idamkan oleh seseorang Islam karena kekayaan bisa membawa kerusakan kepada seseorang sekiranya tidak menurut jalan yang benar. Islam lebih melihat kekayaan dari segi kekayaan jiwa. Hadis riwayat Abu Hurairah r.a.: Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: Kekayaan itu bukanlah karena mempunyai banyak harta tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa. (Sahih Muslim.)
Dari aspek harta-benda, kekayaan jika disalurkan ke jalan yang benar akan memberi seseoang pahala yang banyak, terutamanya jika digunakan untuk bersedekah.

Berzikir dan Banyak Bersedekah dalam Sembunyi dan Terang
Hadis berikut ini pula menyeru kita agar rajin bersedekah karena Allah akan memberi kita rezeki dan kesenangan melalui bersedekah. “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah, sebelum kamu mati. Bersegeralah melakukan amalan amalan salih sebelum kamu kesibukan dan hubungilah antara kamu dengan Tuhan kamu dengan membanyakkan zikir kamu kepadaNya dan banyaklah bersedekah dengan bersembunyi dan terang-terangan, nanti kamu akan diberi rezeki, ditolong dan diberi kesenangan.” H.R Ibnu Majah.




Hakikatnya amalan memberi tidak akan membuatkan kita jatuh miskin. Kita terlalu banyak disogokkan dengan ekonomi barat yang mengatakan lebih banyak permintaan maka sumber akan berkurang. Sedangkan dalam ekonomi Islam, lebih banyak kita bersyukur maka lebih banyak rezeki hebat yang akan datang bagi menggantikan rezeki yang dibelanjakan pada jalan yang baik.
Memang benar, sedekah bukan hanya pada harta, namun amalan yang paling berat untuk kita banyak lakukan ialah sedekah dari sudut harta kekayaan.
Sedekah menambahkan harta dan kesejahteraan

Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan kecuali ia bertambah… bertambah… bertambah (HR.At-tirmidzi)

Siapa yang memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan balasannya dan baginya pahala yg mulia (QS. Al-hadiid 57:58)

Janganlah kamu takut kepada kemiskinan karena membelanjakan harta di jalan Allah (QS.Al-Baqarah 2:245)

Kamu tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sehingga kamu menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap diri sendiri. Dan Allah lah yang Maha Kaya sedangkan kamu orang-orang yang membutuhkan-Nya (QS.Muhammad :38)

Dan Allah senantiasa memberi pertolongan kepada hambanya selama ia menolong saudaranya (HR.Muslim)

Kita disarankan untuk memperbanyakkan amalan SEDEKAH, karena di dalamnya terdapat banyak rahasia dan antaranya adalah  :
1. Menyembuhkan berbagai penyakit.
2. Menjauhkan dari segala macam kesulitan & masalah.
3. Diselamatkan dari segala keburukan.
4. Menenangkan hati dan jiwa.
5. Melapangkan rezeki.

Manfaat Sedekah Untuk Kesehatan Fisik dan Jiwa*

 Dalam Alquran, Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk bersedekah; baik dalam rangka jihad fi sabilillah, maupun membantu sesama. Namun tak semua orang mampu melihat kehebatan amalan yang sangat dianjurkan ini. Rasa cinta pada harta, sering kali menjadi penyebabnya.

Awalnya, keterkaitan antara sedekah dan keimanan, dengan kesembuhan dari penyakit. Barulah penelitian James Andreoni pada tahun 1989 menunjukkan fenomena ekonomi “warm-glow-effect” (efek cahaya pemberi). Fenomena tersebut memperlihatkan bagaimana seseorang yang rajin beramal memiliki perasaan positif.

Studi Jorge Moll dari National Institutes of Health di tahun 2006 menemukan, ketika seseorang berdonasi, beberapa area di otak yang berhubungan dengan kenyamanan, koneksi sosial, dan rasa percaya menjadi aktif. Para peneliti pun percaya bahwa ketika kita melakukan tindakan altruistik, otak akan melepaskan hormon endorfin. Hormon tersebut memicu “kemabukan” positif yang disebut “helper’s high”.

Masih banyak penelitian yang menunjukkan efek positif dari sikap dermawan pada kesehatan. Seperti penelitian Stephanie Post yang dimuat dalam bukunya, Why Good Things Happen To Good People. Ia menyatakan bahwa berbagi dengan sesama dapat meningkatkan kesehatan, bahkan bagi penderita penyakit kronis semisal HIV AIDS.

Menyimak hasil-hasil penelitian di atas, bisa dibayangkan betapa baiknya bila pendidikan tentang sedekah telah diberikan sedari usia dini. Tentunya generasi Muslim akan semakin berkembang karena terbiasa bersikap sesuai fitrah –menghadapkan diri pada agama yang lurus.

Allah berfirman dalam Al-Baqarah ayat 271: “Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dengan kata lain, terlepas dari bagaimana sedekah itu dilakukan (sembunyi-sembunyi atau terang-terang-terangan), sedekah tetap menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat pada pemberinya. Amal tersebut juga mengundang rahmat Allah berupa ampunan atas dosa. Dari sini kita bisa mengerti, mengapa Abu Bakar Ash-Shiddiq ikhlas menyedekahkan seluruh hartanya, dan Umar bin Khattab sebanyak separuh dari hartanya pada Perang Tabuk.

Hal lain yang bisa kita jadikan motivasi dalam berdekah, ialah hadis nabi di bawah ini:

“Apabila anak Adam itu telah mati, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh/salehah yang mendoakan kedua orangtuanya.” (HR. Muslim).

*Disadur dari artikel “Fakta Sedekah: Makin Sehat dan Bonus Pahala”